Kekuatan do’a untuk Lulus SNMPTN dan SBMPTN - Sebuah cerita yang menggambarkan betapa kuatnya sebuah Do’a ke pada Allah Swt yang memberinya kelulusan dan di terima di PTN Favoritnya. Add akun twitter penulis cantik ini ya…. @elyacitra . Do'a yang tak langsung kepada kedu'a orang tuanya memberikannya sebuah semangat untuk menjadi yang terbaik di depan mama nya.
Sebuah ayat yang menjelaskan sedikit tentang betapa kuatnya sebuah do’a - QS Al Mu'Min Ayat 40
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ
Artinya : Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina".
Ayat tersebut menjelaskan bahwa Allah SWT pasti akan mengabulkan doa semua hamba_NYA. Sehingga tidak mungkin bagi umat muslim doanya ditolak oleh Allah SWT.
Cerita dari Alya Citra
Beberapa bulan lalu, saya melewati ujian nasional. Siapa yang tidak takut menghadapi ujian nasional? Sekalipun orang itu cerdas, pasti ada juga kegelisahan dalam hati mereka tentang ketakutan menghadapi ujian nasional. Waktu itu, saya masih belum menguasai beberapa materi, tapi saya tetap berusaha belajar menguasai materi itu. Saya tetap belajar, mengikuti bimbingan diluar sekolah sebelum ujian. Sampai hari itupun tiba, tidak ada yang bisa saya lakukan selain berdoa setelah sholat ataupun waktu hendak memulai ujian.
Meminta doa kepada orang tua setiap hendak berangkat sekolah. Saya hanya bisa meminta doa secara langsung kepada papa. Mama saya jauh, ada di Jawa Barat. Sedangkan saya di Jawa Timur. Saya sedih, ketika semua anak bisa meminta doa kepada ibunya secara langsung, mencium tangannya, memohon doa restu hingga mencium kaki ibunya. Tapi, saya hanya bisa menelpon mama saya dengan menangis setiap pagi ketika hendak berangkat menempuh ujian. mama saya hanya bilang “lakukan yang terbaik, mama selalu mendoakanmu” nada suaranya yang lembut tanpa terdengar terisak. Seketika dalam hati saya berdoa, memohon kepada tuhan untuk memudahkan segalanya. Saya hanya tidak ingin mengecewakan orang tua saya terutama mama. saya berusaha mengerjakannya dengan baik. Untuk mama, untuk papa, juga untuk guru-guru saya.
Setelah ujian selesaipun saya tetap berdoa. Agar apa yang sudah saya kerjakan membuahkan hasil yang baik. Selain itu saya juga berdoa untuk SNMPTN yang saya ikuti. Tentu saja saya juga ingin lolos SNMPTN. Saya tak bisa berbuat apa-apa untuk SNMPTN karena nilai rapot sudah dimasukan pihak sekolah ke pihak pusat SNMPTN. saya hanya bisa berdoa, dan selalu meminta doa kepada orang tua. Terutama mama. Setiap bercakap dalam telepon dengan mama, saya hanya minta satu hal “mah, doakan citra agar lulus dengan nilai baik dan lolos SNMPTN”. Mungkin mama tersenyum disana mendengar perkataanku. Senyum yang tidak bisa saya lihat. Mama hanya mengatakan bahwa beliau selalu berdoa untuk saya, untuk anak-anaknya, juga untuk papa saya meskipun sekarang sudah bukan suaminya.
“mama setiap minggu ikut pengajian, setiap pengajian itu pula, mama menyelipkan doa untuk kamu. Mama juga meminta doa kepada teman-teman mama di pengajian untuk ikut mendoakanmu” begitu kata mama. Saat iu, saya hanya ingin menahan air mata agar tidak jatuh. Saya ingin seperti mama, tegar, sabar dan tawakal.
Pengumuman kelulusan pun diumumkan. Seluruh siswa di sekolah saya dinyatakan lulus 100%. Sayapun alhamdulillah lulus dengan nilai yang baik. Banyak siswa-siswi dikota saya yang merayakan kelulusan dengan konvoi dan mencoret-coret baju mereka, tapi saya memilih untuk tetap dirumah. Rasanya belum tenang jika belum pengumuman SNMPTN.
Sebelum pengumuman SNMPTN, saya mengikuti test untuk masuk ke salah satu Politeknik yang ada di Surabaya. Saya hanya iseng mengikuti itu untuk jaga-jaga saja. sampai pada pengumuman politeknik diumumkan, ternyata nama saya tidak tercantum dalam salah satu nama-nama yang lolos. Padahal saya sudah berusaha dan berdoa untuk itu. Saya kecewa, sempat down pada saat itu. Sempat merasa kalau tuhan tidak adil.
Seminggu sebelum pengumuman SNMPTN saya terus berdoa dan berharap. Saya minder, dari ribuan yang mendaftar SNMPTN apakah nama saya nantinya ada diantara nama-nama yang lolos. Tapi saya tetap berdoa, dan tetap menyimpan keyakinan dalam hati saya. Ada Tuhan, tidak ada yang tidak mungkin. Tuhan bisa memungkinkan segala hal.
Pada hari pengumuman SNMPTN saya bingung, saya kalut, gelisah. Sudah 3 hari ini saya haid, saya tidak bisa sholat. Saya takut menghadapi kenyataan nantinya. Tapi, saya percaya dengan kekuatan doa. Walaupun tidak dengan sholat. Saya masih bisa berdoa. Pengumuman SNMPTN diumumkan pada tanggal 26 juni jam 4 sore. Dari siang hari saya sudah berada di depan laptop dan membuka website SNMPTN. Berulang kali saya membuka website itu, hingga akhirnya saya tertidur. Saya ingat, pada jam 4 lebih 20 menit saya terbangun, saya langsung panik. Saya membuka website SNMPTN, memasukan no pendaftaran dan password. Saya menutup mata saya ketika website loading. Tangan saya gemetar, hati saya tak karuan. Perlahan-lahan saya membuka mata.
Di situ terlihat ada nama saya, ada NISN saya, lalu dibawahnya tercantum tulisan berwarna hijau “Selamat, Anda dinyatakan LULUS SNMPTN 2013” seketika saya langsung sujud dilantai dan tak henti-hentinya berucap “ALHAMDULILLAH YA ALLAH” saya menangis. Menangis bahagia, subhanallah. Masih tidak percaya rasanya. Saya coba bukan ulang website SNMPTN berulang kali, saya masukan nomor pendaftaran dan password saya, dan hasilnya tetap sama, hanya ada ucapan “SELAMAT”. Saya langsung memberitahu kabar ini kepada mama, papa, sampai pada nenek kakek dan saudara-saudara saya. Mama hanya berkata “selamat, mama bangga sama kamu. Bersyukur pada Allah”. Saya hanya seorang siswi, saya belum bisa mencari uang untuk membelikan barang-barang mahal untuk membahagiakan orang tua saya. Tapi dengan semua ini, saya ingin membanggakan mereka dan membuat mereka tersenyum.
Saya sadar satu hal, segala sesuatu yang kita inginkan butuh kesungguhan untuk terwujudkan. Waktu mengikuti test politeknik, jelas saja Allah tidak meloloskan saya. Saya tidak sungguh-sungguh saat itu. Berdoa pun tidak sepenuh hati. Karena dalam hati saya, saya tetap ingin lolos SNMPTN. Dan suhhanallah, Allah mewujudkan segalanya. mungkin ini yang terbaik, Tuhan memberi yang kita butuhkan. Segala doa pasti terjawab pada waktu yang tepat. Saya salah ketika saya merasa tuhan tidak adil. Tuhan maha adil. Dan sekarang, tanpa perlu merepotkan papa untuk mengantarkan saya test ini itu, tanpa perlu membuat papa saya mengeluarkan biaya yang terlalu banyak, saya kuliah di salah satu perguruan tinggi negeri di Surabaya.
Untuk adik-adik yang sekarang duduk di kelas 12. usaha yang baik untuk apapun yang kalian inginkan. Untuk mengikuti SNMPTN tahun depan, kalian masih bisa memperbaiki nilai kalian di semester 5 ini. Segala sesuatu tidak ada yang tidak mungkin. Berdoa dan berusaha. Meminta doa selalu kepada orang tua terutama ibu. Memang ada yang bilang, SNMPTN ini bisa saja faktor keberuntungan. Tapi, apakan kalian tau keberuntungan itu ada pada diri kalian? Tidak ada yang tau. Tapi dengan doa, kita tidak akan takut untuk berharap. Tentu saja, dengan diiringi dengan usaha.
Hehehe...di atas adalah cerita dari teman kita si Citra dengan do'a nya yang sudah terkabul untuk di terima di PTN melalui jalur SNMPTN. Anda juga bisa mendaftar SNMPTN lewat sini Daftar SNMPTN.
Nice kak:)
ReplyDeleteSangat memotivasi! Mohon doanya untuk kami anak kelas 12 tahun 2017:)
ReplyDeleteAlhamdulillah semoga kami bisa mengikuti jejak kakak. Dan semoga kami lewat semua anak smkn 1 abdya. Amin allahuma amin
ReplyDelete